Rabu, 30 Desember 2015

NEW MEDIA DAN PERUBAHAN PERILAKU MANUSIA ABAD 21 MODERN

Masyarakat modern, kehadiran teknologi komunikasi dianggap sangat penting karena era saat ini teknologi komunikasi pada masyarakat modern disebut media baru new media. Menurut salah seorang pakar Ilmu komunikasi Van Dijk menyatakan bahwa salah satu bagian dari New Media adalah “Network Society”. “Network society” adalah formasi sosial yang berinfrastuktur dari kelompok, organisasi dan komunitas massa yang menegaskan bentuk awal dari organisasi dari segala segi (individu, grup, organisasi, dan kelompok sosial). Dengan kata lain, aspek mendasar dari formasi teori ini adalah semua yang memiliki hubungan yang luas secara kolektifitas. Apa yang dimaksud dengan Network society juga menuai pendapat yang beragam dari masyarakat. Sebagian besar orang beranggapan bahwa sosial dan jaringan media adalah bentuk lurus dari organisasi. Menurut penulis mengenai media baru/new media/media online adalah suatu alat sebagai sarana komunikasi yang dimana saling berinteraksi,berpendapat, tukar informasi,mengetahui berita yang melalui saluran jaringan internet serta informasinya selalu terbaru secara kilat dan juga lebih efisien ringkas memberikan informasi kepada pembaca/khalayaknya. media baru/new media/ media online sangat berbeda jauh dengan media konvesional seperti radio, televisi,media cetak,media massa dll jangan di sama ratakan dengan media konvensial.jelas new media(media baru,media online) memiliki kecepatan melakukan sebuah interaksi,lebih efisien, lebih murah, lebih cepat mendapatkan sebuah informasi terbaru dan terupdate informasinya. Kelemahannya pada jaringan koneksi internet di Indonesia belum menyeluruh dan belum memadai saja jika jaringan internet lancar dan cepat maka informasi yang di sampaikan kepada pembacanya dengan cepat serta harus ada juga koneksi internet dimana pun berada bersama media baru(new media/media online). Zaman keterbukan informasi seperti saat ini banyak sekali mengalami perubahan di suatu media.adapun yang kami riset penelitian tentang media seperti saat ini adalah media sosial.media sosial itu mempunyai peran penting berguna bagi kehidupan serta sebaliknya bisa melakukan suatu dampak perubahan perilaku manusia. Pada dasarnya manusia sebelumnya tidak mengenal sosial media. lama kelamaan manusia memiliki perubahan dan juga kecenderungan memiliki sifat egoisme, narsisme, perilaku ganda yang dimiliki seseorang serta juga bisa menjadi tekanan psikis bathin manusia itu sendiri di jejaring sosial. Ambil salah contoh studi kasus di jejaring media sosial adalah banyak masyarakat modern seperti saat ini melakukan tindakan yang di nilai sok sombong serta tekanan psikis bathin yang dimilikinya. misalnya ada seorang teman baru pulang dari luar negeri berlibur setelah itu upload foto di sosial media dan foto tersebut di lihat orang lain merasa bangga bahwa saya itu habis jalan-jalan keluar negeri padahal hanya orang bodoh aja yang mau upload foto itu. Ambil sample lain ada seseorang bahwa dia sudah menyelesaikan sarjana setelah itu foto wisudanya di upload di sosial media bahwa orang bisa melihat bahwa itu dia sudah menyelesaikan kuliah menjadi seorang sarjana. Akan tetapi penulis melihat seperti itu seperti anak kecil seharusnya jangan merasa ilmunya sudah tinggi padahal belum tentu memiliki kecerdasan ilmunya yang banyak. Sungguh ironis sekali perubahan perilaku manusia seperti zaman ini. Kalau memang manusia itu cerdas dalam intelektualnya maka harus merendah. Pepatah mengatakan seseorang manusia yang memiliki kecerdasaan ilmu yang tinggi dia akan semakin merendah biasa saja dan tidak sombong. ini lah yang terjadi perubahan perilaku manusia di media baru (new media). Banyak setiap insan memiliki perubahan perilaku akibat dunia media online semakin berkembang dan dapat mempengaruhi perilaku khaklayaknya. Media online / media baru (New Media) masuk kedalam kategori ilmu komunikasi massa. karena pesan yang disampaikan kepada khalayak lewat media online / Media Baru (New Media).


Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/www.radencahyoprabowo.blogspot.com/media-baru-new-media-dan-perubahan-perilaku-manusia-abad-21-modern_552e4dab6ea8345e418b457d

Jumat, 09 Oktober 2015

Akhir Atau Kelanjutan New Media

A. Penjelasan Tentang Singularitas dan Artificial Intelligence (Kecerdasan Buatan).

  Singularitas teknologi, atau singularitas, adalah suatu masa ketika kecerdasan buatan berkembang jauh sehingga melampaui kecerdasan manusia dan mengubah peradaban dan umat manusia. Karena kemampuan kecerdasan semacam itu sulit untuk dipahami manusia, singularitas teknologi sering dipandang sebagai peristiwa (mirip singularitas gravitasi) yang setelahnya masa depan umat manusia tak dapat diprediksi atau bahkan tak dapat diukur.

   Istilah "singularitas" dalam konteks ini pertama kali digunakan oleh matematikawan John von Neumann. Pada tahun 1958, mengenai ringkasan percakapan dengan von Neumann, Stanislaw Ulam menjelaskan "percepatan kemajuan teknologi dan perubahan mode kehidupan manusia, yang seolah-olah mendekati singularitas dalam sejarah ras di luar manusia, tidak bisa dilanjutkan lagi". Istilah ini dipopulerkan oleh penulis fiksi ilmiah Vernon Vinge yang berpendapat bahwa kecerdasan buatan, pemutakhiran biologis manusia, atau antarmuka otak-komputer bisa jadi penyebab potensial singularitas.Futuris Ray Kurzweil mengutip penggunaan istilah ini oleh von Neumann dalam kata pengantar karya klasik von Neumann, The Computer and the Brain. Pendukung singularitas biasanya menyebut "ledakan kecerdasan",yaitu masa ketika kecerdasan super (super intelligence) merancang generasi pemikir yang semakin kuat dan dapat terjadi sangat cepat dan mungkin tidak akan berhenti sampai kemampuan kognitif generasi atau agen tersebut melampaui manusia manapun di Bumi.

 Kurzweil memprediksikan singularitas akan terjadi sekitar tahun 2045,sedangkan Vinge memperkirakan ini terjadi sebelum 2030. Pada Singularity Summit tahun 2012, Stuart Armstrong melakukan studi prediksi kecerdasan umum buatan (artificial generalized intelligence) oleh para pakar dan menemukan berbagai macam tahun perkiraan yang rata-rata bertengger di angka 2040. Prediksinya sendiri adalah terdapat 80% kemungkinan bahwa singularitas akan terjadi antara 2017 dan 2112.

   Dengan adanya revolusi nanoteknologi dan revolusi bioteknologi akan bisa mengantarkan manusia menuju keabadian, demikian pendapat Kurzweil. Revolusi nanoteknologi yang mampu menciptakan nanorobot yang ukurannya bisa sekecil sel darah merah, yang dapat memperbaiki berbagai kerusakan tubuh. revolusi bioteknologi yang membawa manusia mengatasi keterbatasan tubuh biologisnya sehingga berbagai penyakit bisa diatasi, proses penuaan dapat dihambat, dan fungsi tubuh jadi lebih optimal. Jika kedua revolusi itu terjadi, dampaknya sangat besar pada kehidupan manusia. Dalam Singularity, Kurzweil bercerita, di masa depan ketika jantung manusia tak dapat lagi berfungsi sebagaimana mestinya tugasnya akan digantikan oleh nanorobot yang mengalirkan darah ke seluruh tubuh.

  Bahkan Kurzweil percaya pada tahun 2050 kemajuan teknologi itu akan mengizinkan otak manusia untuk meninggalkan tubuhnya dan pindah ke tubuh robot. Di tubuh robot itu otak manusia akan difungsikan sebagaimana mestinya ketika masih berada ditubuh aslinya, bahkan bisa jadi ditubuh robot, otak manusia tidak akan sama sekali kehilangan fungsi seperti di tubuh aslinya, karena tubuh manusia mempunyai keterbatasan yang suatu saat pasti akan mati. Di situlah kemudian tercipta sebuah "keabadian". Dari itulah Kurzweil menganggap manusia akan mampu meraih keabadian dalam genggaman, menghindari sang malaikat maut, dan ketentuan sang pencipta dan juga Kurzweil menyatakan bahwa manusia bisa menjadi abadi dalam waktu 20 tahun melalui Nanoteknologi yang mampu menggantikan organ vital manusia.

   Jadi, dari pembahasan di atas tadi dapat kita simpulkan bahwa teknologi singularitas dapat bermanfaat bagi manusia yang menemukan bahkan menciptakan manusia setengah mesin yang berteknologi singularitas, akan tetapi kita tak sependapat bahwa dengan teknologi singularitas ini dapat membuat manusia menjadi abadi (kekal) karena kita tak mungkin melawan kodrat kita sebagai mahluk ciptaan Tuhan, bahwa mahluk hidup yang bernyawa cepat atau lambat dia akan menemui ajalnya masing-masing. Mungkin teknologi singularitas ini dapat memperlambat penuaan usia manusia akan tetapi untuk menuju yang namanya keabadian sangatlah tidak mungkin. 

   Kecerdasan Buatan atau kecerdasan yang ditambahkan kepada suatu sistem yang bisa diatur dalam konteks ilmiah atau Intelegensi Artifisial (bahasa Inggris: Artificial Intelligence atau hanya disingkat AI) didefinisikan sebagai kecerdasan entitas ilmiah. Sistem seperti ini umumnya dianggap komputer. Kecerdasan diciptakan dan dimasukkan ke dalam suatu mesin (komputer) agar dapat melakukan pekerjaan seperti yang dapat dilakukan manusia.

   Beberapa macam bidang yang menggunakan kecerdasan buatan antara lain sistem pakar, permainan komputer (games), logika fuzzy, jaringan syaraf tiruan dan robotika.

   Banyak hal yang kelihatannya sulit untuk kecerdasan manusia, tetapi untuk Informatika relatif tidak bermasalah. Seperti contoh: mentransformasikan persamaan, menyelesaikan persamaan integral, membuat permainan catur atau Backgammon. Di sisi lain, hal yang bagi manusia kelihatannya menuntut sedikit kecerdasan, sampai sekarang masih sulit untuk direalisasikan dalam Informatika. Seperti contoh: Pengenalan Obyek/Muka, bermain sepak bola.

  Walaupun AI memiliki konotasi fiksi ilmiah yang kuat, AI membentuk cabang yang sangat penting pada ilmu komputer, berhubungan dengan perilaku, pembelajaran dan adaptasi yang cerdas dalam sebuah mesin. Penelitian dalam AI menyangkut pembuatan mesin untuk mengotomatisasikan tugas-tugas yang membutuhkan perilaku cerdas. Termasuk contohnya adalah pengendalian, perencanaan dan penjadwalan, kemampuan untuk menjawab diagnosa dan pertanyaan pelanggan, serta pengenalan tulisan tangan, suara dan wajah. Hal-hal seperti itu telah menjadi disiplin ilmu tersendiri, yang memusatkan perhatian pada penyediaan solusi masalah kehidupan yang nyata. Sistem AI sekarang ini sering digunakan dalam bidang ekonomi, obat-obatan, teknik dan militer, seperti yang telah dibangun dalam beberapa aplikasi perangkat lunak komputer rumah dan video game.

   Manusia bisa menjadi pandai dalam menyelesaikan segala permasalahan di dunia ini karena manusia mempunyai pengetahuan dan pengalaman Pengetahuan diperoleh dari belajar. Semakin banyak bekal pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang tentu saja diharapkan akan lebih mampu dalam menyelesaikan permasalahan. Namun bekal pengetahuan saja tidak cukup, manusia juga diberi akal untuk melakukan penalaran, mengambil kesimpulan berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang mereka miliki. Tanpa memiliki kemampuan untuk menalar dengan baik, manusia dengan segudang pengalaman dan pengetahuan tidak akan dapat menyelesaikan masalah dengan baik. Demikian pula dengan kemampuan menalar yang sangat baik, namun tanpa bekal pengetahuan dan pengalaman yang memadai, manusia juga tidak akan bisa menyelesaikan masalah dengan baik.

   Agar komputer bisa bertindak seperti dan sebaik manusia, maka komputer juga harus diberi bekal pengetahuan dan mempunyai kemampuan untuk menalar.

  Untuk itu AI akan mencoba untuk memberikan beberapa metoda untuk membekali komputer dengan kedua komponen tersebut agar komputer bisa menjadi mesin pintar.

 'Kecerdasan buatan' ini bukan hanya ingin mengerti apa itu sistem kecerdasan, tapi juga mengkonstruksinya.

Lingkup utama kecerdasan buatan:
Sistem pakar. Komputer digunakan sebagai saran untuk menyimpan pengetahuan para pakar. Dengan demikian komputer akan memiliki keahlian untuk menyelesaikan masalah dengan meniru keahlian yang dimiliki para pakar.
Pengolahan bahasa alami. Dengan pengolahan bahasa alami ini diharapkan user mampu berkomunikasi dengan komputer dengan menggunakan bahasa sehari-hari.
Pengenalan ucapan. Melalui pengenalan ucapan diharapkan manusia mampu berkomunikasi dengan komputer dengan menggunakan suara.
Robotika dan Sistem sensor.
Computer vision, mencoba untuk dapat mengintrepetasikan gambar atau objek-objek tampak melalui computer.
Intelligent Computer aid Instruction. Komputer dapat digunakan sebagai tutor yang dapat melatih dan mengajar.
B. Manfaat potensial dan bahaya yang dapat ditimbulkan karena teknologi yang menyamai atau melebihi kecerdasan manusia.

Manfaat

Manfaat kecerdasan buatan yang diimplementasikan dalam pengembangan sistem pakar adalah :
Memberikan penyederhanaan solusi untuk kasus-kasus yang kompleks dan berulang-ulang.
Masyarakat awam non-pakar dapat memanfaatkan keahlian di dalam bidang tertentu tanpa kehadiran langsung seorang pakar.
Meningkatkan produktivitas kerja, yaitu bertambah efisiensi pekerjaan tertentu serta hasil solusi kerja.
Penghematan waktu dalam menyelesaikan masalah yang kompleks.
Memungkinkan penggabungan berbagai bidang pengetahuan dari berbagai pakar untuk dikombinasikan.
Pengetahuan dari seorang pakar dapat didokumentasikan tanpa ada batas waktu.
Bahayanya

  Dua otak brilian dunia, Stephen Hawking dan Elon Musk sudah mengingatkan akan bahaya high-tech : Artificial -Intelligence (AI), atau kecerdasan buatan.

 "Keberhasilan menciptakan AI mungkin saja menjadi peristiwa terbesar dalam sejarah umat manusia," kata Hawking. "Sayangnya, hal itu bisa jadi adalah keberhasilannya yang terakhir, kecuali kita belajar mengatasi resikonya."

 "Saya pikir kita harus sangat berhati-hati tentang kecerdasan buatan," kata Elon Musk, "Jika saya memperkirakan apakah ancaman terbesar terhadap keberadaan hidup kita, maka mungkin itulah (AI)." Tambahnya lagi,"Kita perlu super hati-hati dengan AI. Berpotensi lebih berbahaya daripada nuklir."

 "Dengan AI kita melepaskan setannya," lanjut Musk,"Anda tahu kan semua cerita dimana ada orang dengan pentagram dan air suci, dan sepertinya yah, ia yakin dapat mengendalikan setan tersebut. Tidak berhasil."

 Dalam wawancaranya di salah satu acara HBO channel,  pewawancara menanyakan kepada Hawking : "Saya tahu Anda mencoba memperingatkan orang-orang tapi kenapa saya mesti tidak senang bertempur dengan robot ?"

"Kamu akan kalah," kata Hawking.

 Semua polemik ini dipicu oleh rencana ambisius raksasa informasi dunia, Google, yang berambisi membuat robot yang bisa berpikir, belajar, dan mengembangkan dirinya sendiri.

 Google, dengan dukungan pendanaannya yang tak terbatas, jaringan kerja sama dan dukungan otak-otak pakar AI dan robotik terhebat di dunia, serta ambisi yang melampaui mimpi manusia tergila, sudah mengakuisisi sedikitnya setengah lusin perusahaan robotik dan AI. Mereka juga mempekerjakan Geoff Hinton, pakar nomor satu dunia perihal jaringan neuron. Proyek-proyek terkait AI ini meliputi upaya untuk memindahkan otak manusia ke komputer, versi komputer atas kehidupan yang abadi.

  Peringatan Hawking dan Musk, sangat beralasan. Hal ini karena unsur dasar kehidupan manusia adalah rasa takut, harapan, kekurangan intelijensia dan kerentanan badan manusia. Drama dan energi kehidupan manusia sepanjang jaman serta ikatan sebagai sesama manusia didasari oleh semua hal tersebut. Demikian juga semua drama kehidupan manusia: cinta kasih dan kebencian, persaudaraan dan permusuhan, rasa kemanusiaan dan kekejaman, penderitaan sekaligus kebahagiaan manusia, semuanya didasari dan digerakkan oleh hal-hal tersebut.

 Pertanyaan atau kekhawatiran muncul, apakah kecerdasan buatan, yang menjadi hebat justru karena menghilangkan semua kelemahan yang membentuk unsur dasar kehidupan sebagai manusia, bisa hidup bersama manusia, berbagi keprihatinan dan harapan manusia yang justru didasari oleh kelemahan yang tidak dipunyainya.

C. contoh pemanfaatan Artificial Intelegence dalam kehidupan sehari hari

 Kemajuan Zaman yang semakin pesat diimbangi dengan kemajuan teknologinya. Adanya teknologipun sudah menjadi menjadi suatu kebutuhan bagi manusia, selain itu teknologi juga memberikan banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari, dan pengguna teknologi tidak hanya dari kalangan atas tapi banyak pula para pengguna yang berasal dari kalangan bawah.

 Adanya AI (Artificial Intelligence) memberikan banyak sekali manfaat bagi kita,bahkan hampir semua aspek  tak lepas dari  AI.  Namun dilain pihak ada juga kerugian yang disebabkan oleh AI, seperti berkurangnya lapangan kerja manusia, manusia menjadi malas,adanya kesalahan atau kerusakan yang terjadi pada alat-alatnya.

Contoh pemanfaatan AI (Artificial Intelligence) yaitu :

Dalam bidang Ekonomi

Sistem Pakar Pengambilan Keputusan untuk investor.

 Sistem pakar bidang Ekonomi di gunakan pengguna untuk menentukan suatu keputusan yang berkaitan dengan investasi , saham atau yang lain. Orang awam yang belum mengerti masalah ekonomi cenderung melakukan prediksi atau intuisi , sehinggan terkadang pemilihan  keputusan yang mereka ambil kurang tepat.Dengan kita menanam kan kecerdasan buatan di dalam system pakar ini , maka tingkat keakurasi an jawaban itu akan semakin baik Sebagaimana ciri-ciri umum sistem pakar, maka di PMS terdapat knowledge base.

 Sebagai landasan pijak dalam pengambilan keputusan. Knowledge base ini mengandung dua elemen dasar, yaitu fakta dan aturan. Karena kondisi bursa sebagai tempat studi kasus selalu berkembang berfluktuasi, maka perancangan PMS ini harus memperhatikan keluwesan sistem terhadap perubahan baik kondisi bursa maupun lingkungan yang mempengaruhi bursa.Sistem harus dapat mengikuti kejadian yang berkembang di bursa saham dengan melakukan update untuk memantau perubahan nilai (value) efek atau atribut.

 Dalam bidang Pertahanan Dan Keamanan

Aplikasi Sistem Keamanan data militer dengan memanfaatkan system enkripsi paket.

  Sistem keamanan dan pertahanan suatu Negara adalah suatu bagian penting dalam suatu Negara tersebut . untuk itu diperlukan suatu system penguncian data atau  system enkripsi yang canggih agar data militer suatu Negara dapat disimpan dengan aman. Dalam system enkripsi ini di tanamkan metode kecerdasan buatan yang digunakan sebagai “otak” dalam melakukan enkripsi data. AI nya pun dapat di buat secara rumit , sehingga dapat meningkat kan keamanan dari data tersebut.

 Bidang Pendidikan

Computer Assisted Instruction (CAI ).

 Intelligence Computer–aided Instruction (CAI) juga termasuk ke dalam lingkup kecerdasan  buatan. Komputer ini digunakan sebagai tutor yang dapat  melatih  dan mengajar.CAImerupakan pengembangan lebih lanjut dari Computer Assisted Instruction (CAI).CAI dapat diartikan sebagai penggunaan komputer secara  langsung dengan  siswa untuk menyampaikan isi  pelajaran,memberikan  latihan dan mengetes kemajuan belajar siswa.CAI juga bermacam-macam bentuknya bergantung kecakapan pendesain dan  pengembang pembelajarannya,  bisa  berbentuk  permainan (games).

Sistem Pakar Pemupukan.

 Sistem pakar pemupukan PKDSS merupakan suatu aplikasi komputer yang dapat membantu atau menggantikan pakar dalam memecahkan masalah kesuburan tanah, terutama dalam menentukan takaran pupuk. Dengan PKDSS, perhitungan pupuk yang selama ini dilakukan oleh ahlinya dapat dilakukan oleh semua orang. Pengguna hanya tinggal mengikuti petunjuk dan menekan tombol-tombol perintah, dan PKDSS pun dengan cepat akan memrosesnya. Sistem pakar ini mirip dengan kalkulator , dimana petani bias dengan cepat menentukan perbandingan dari bahan pupuk sehingga pupuk menjadi bagus dan hasil tani meningkat.

Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Kecerdasan_buatan
         https://id.wikipedia.org/wiki/Singularitas_teknologi
         http://emptyrainbow.webnode.com/news/potensi-bahaya-kecerdasan-buatan/
         https://senxadesigninformatic.wordpress.com/2012/12/19/manfaat-kecerdasan-buatan/

Kamis, 18 Juni 2015

KEBUDAYAAN SEBAGAI PEMBENTUK IDENTITAS NASIONAL


BAB I
PENDAHULUAN

1.1         Latar Belakang
Identitas Nasional bangsa adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bagsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain. Berdasarkan pengertian yang dimiliki ini maka setiap bangsa didunia ini akan memiliki identitas sendiri-sendiri sesuai dengan keunikan sifat, ciri-ciri serta karakter dari bangsa tersebut.
Berdasarkan hakikat pengertian Identitas Nasional bangsa sebagaimana dijelaskan diatas maka Identitas Nasional suatu bangsa tidak dapat dipisahkan dengan jati diri suatu bangsa atau lebih populer disebut kepribadian suatu bangsa atau dapat diartikan sebagai sekolompok besar manusia yang mempunyai persamaan nasib dalam proses sejarahnya. Sehingga mempunyai persamaan watak dan karakter yang kuat untuk bersatu dan hidup bersama serta mendiami suatu wilayah tertentu sebagai suatu ketentuan Nasional. Jadi Identitas Nasional bangsa adalah sebuah kesatuan yang terikat dengan wilayah dan selalu memiliki wilayah (tanah melimpah darah mereka sendiri), kesamaan sejarah, sistem hukum atau perundang undangan, hak dan kewajiban serta pembagian kerja berdasarakan profesi. Contoh Identitas Nasional Bangsa meliputi segenap yang dimilki bangsa Indonesia yang membedakannya dengan bangsa lain seperti kondisi geografis, sumber kekayaan alam Indonesia, demografi atau kependudukan Indonesia, ideologi, agama, politik negara, ekonomi, dan pertahanan keamanan.
Identitas Nasional pada hakikatnya juga merupakan manifestasi nilai nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam berbagai aspek kehidupan. Suatu bangsa dengan ciri-cirinya khas. Dengan ciri ciri khas tersebut, suatu bangsa berbeda dengan ciri-ciri khas tersebut, suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam hiudup dan kehidupannya. Diletakkannya dalam konteks Indonesia maka Identitas Nasional itu merupakan manifestasi nilai-nilai budaya yang sudah tumbuh dan bekembang sebelum masuknya agama-agama besar dibumi nusantara ini dlaam berbagai aspek kehidupan dari ratusan suku yang kemudian dihimpun dalam satu kesatuan Indonesia menjadi kebudayaan Nasional dengan acuan Pancasila dan roh Bhineka Tunggal sebagai dasar dan arah pengembangan dalam kehidupan berbangsa dan benegara.

1.2         Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian Identitas Nasional ?
2.      Apa yang dimaksud dengan kebudayaan ?
3.      Apa yang dimaksud dengan kebudayaan sebagai pembentuk identitas nasional ?
4.      Bagaimana kebudayaan bisa menjadi pembentuk identitas nasional ?

1.3         TUJUAN
1.      Untuk mengetahui pengertian Identitas Nasional.
2.      Untuk mengetahui maksud dari kebudayaan
3.      Untuk mengetahui maksud dari kebudayaan sebagai pembentuk identitas nasional
4.      Untuk mengetahui  bagaimana kebudayaan bisa menjadi pembentuk identitas nasional


 BAB II
PEMBAHASAN

2.1         Identitas Nasional
Sebagai sebuah istilah, identitas nasional dibentuk oleh dua kata, yaitu “identitas” dan “nasional”. Identitas (identity) yang dapat diartikan sebagai ciri-ciri, tanda atau jati diri. Dalam terminologi antropologi, identitas adalah sifat khas yang menerangkan dan sesuai dengan kesadaran diri pribadi sendiri, golongan, kelompok, komunitas, atau Negara sendiri. Sedangkan ”nasional” dalam konteks pembahasan ini berarti kebangsaan (identitas bangsa). Dengan demikian, identitas nasional dapat diartikan sebagai suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lainnya.
Pengertian identitas nasional pada hakikatnya adalah manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam aspek kehidupan suatu bangsa (nation) dengan ciri-ciri khas, dan dengan ciri-ciri yang khas tadi suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam kehidupannya.Jadi, secara garis besar  “Identitas nasional” adalah identitas suatu kelompok masyarakat yang memiliki ciri dan melahirkan tindakan secara kolektif yang diberi sebutan nasional.
Menurut Koenta Wibisono (2005) pengertian Identitas Nasional pada hakikatnya adalah “manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam aspek kehidupan suatu bangsa (nasion) dengan ciri-ciri khas, dan dengan yang khas tadi suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam kehidupannya”. Identitas nasional merupakan sesuatu yang terbuka untuk diberi makna baru agar tetap relevan dan fungsional dalam kondisi aktuall yang berkembang dalam masyarakat.
            Definisi Identitas nasional. Identitas nasional secara terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain. Berdasarkan pengertian yang demikian ini maka setiap bangsa di dunia ini akan memiliki identitas sendiri-sendiri sesuai dengan keunikan, sifat, ciri-ciri serta karakter dari bangsa tesebut. Demikian pula hal ini juga sangt ditentukan oleh proses bagaimana bangnsa tersebut terbentuk secara historis. Berdasarkan hakikat pengertian “identitas nasional” sebagaimana dijelaskan di atas maka identitas nasional suatu bangsa tidak dapat dipisahkan dengan jati diri suatu bangsa atau lebih popular disebut sebagai kepribadian suatu bangsa.
Identitas nasional pada hakikatnya merupakan manifestasi nilai-nilai Budaya yang tumbuh dan berkembang dalam berbagai aspek kehidupan suatu bangsa dengan ciri-ciri khas. Dengan ciri-ciri khas tersebut, suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam hidup dan kehidupannya.  Diletakkan dalam konteks Indonesia, maka Identitas Nasional itu merupakan manifestasi nilai-nilai budaya yang sudah tumbuh dan berkembang sebelum masuknya agama-agama besar di bumi nusantara ini dalam berbagai aspek kehidupan bdari ratusan suku yang kemudian dihimpun dalam satu kesatuan Indonesia menjadi kebudayaan Nasional dengan acuan Pancasila dan roh Bhinneka Tunggal Ika sebagai dasar dan arah pengembangannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

2.2         Hakikat Identitas Nasional
Dengan perkataan lain, dapat dikatakan bahwa hakikat identitas nasional kita sebagai bangsa di dalam hidup dan kehidupan berbangsa dan bernegara adalah Pancasila yang aktualisasinya tercermin dalam berbagai penataan kehidupan kita dalam arti luas, misalnya dalam Pembukaan beserta UUD kita, sistem pemerintahan yang diterapkan, nilai-nilai etik, moral, tradisi, bahasa, mitos, ideologi, dan lain sebagainya yang secara normative diterapkan di dalam pergaulan, baik dalam tataran nasional maupun internasional.
Perlu dikemukakan bahwa nilai-nilai budaya yang tercermin sebagai Identitas Nasional tadi bukanlah barang jadi yang sudah selesai dalam kebekuan normatif dan dogmatis, melainkan sesuatu yang terbuka-cenderung terus menerus bersemi sejalan dengan hasrat menuju kemajuan yang dimiliki oleh masyarakat pendukungnya. Konsekuensi dan implikasinyaadalahidentitas nasional juga sesuatu yang terbuka, dinamis, dan dialektis untuk ditafsir dengan diberi makna baru agar tetap relevan dan funsional dalam kondisi aktual yang berkembang dalam masyarakat.
Hakikat identitas nasional indonesia adalah pancasila yg diaktualisasikan dalam bergagai kehidupan dan berbangsa. AKTUALISASI ini untuk menegakkan pancasila dan uud 45 sebagaimana dirumuskan dalam pembukaan uud 45 terutama alinea ke 4
Krisis multidimensi yang kini sedang melanda masyarakat kita menyadarkan bahwa pelestarian budaya sebagai upaya untuk mengembangkan Identitas Nasional kita telah ditegaskan sebagai komitmen konstitusional sebagaimana dirumuskan oleh para pendiri negara kita dalam pembukaan, khususnya dalam Pasal 32 UUD 1945 beserta penjelasannya, yaitu : “Pemerintah memajukan Kebudayan Nasional Indonesia“ yang diberi penjelasan : ”Kebudayan bangsa ialah kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budaya rakyat Indonesia seluruhnya. Kebudayaan lama dan asli terdapat ebagi puncak-puncak kebudayaan di daerah-daerah seluruh Indonesia, terhitung sebagai kebudayaan bangsa. Usaha kebudayaan harus menuju ke arah kemajuan adab, budaya dan persatuan dengan tidak menolak bahan-bahan baru dari kebudayaan asing yang dapat memperkembangkan atau memperkaya kebudayaan bangsa sendiri serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia “.
Kemudian dalam UUD 1945 yang diamandemen dalam satu naskah disebutkan dalam Pasal 32
1.      Negara memajukan kebudayan Nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memeliharra dan mengembangkan nilai-nilai budaya.
2.      Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional.

Dengan demikian secara konstitusional, pengembangan kebudayan untuk membina dan mengembangkan identitas nasional kita telah diberi dasar dan arahnya, terlepas dari apa dan bagaimana kebudayaan itu dipahami yang dalam khasanah ilmiah terdapat tidak kurang dari 166 definisi sebagaimana dinyatakan oleh Kroeber dan Klukhohn di tahun 1952.

2.3         Unsur – Unsur Pembentuk Identitas Nasional
Pada hakikatnya, Identitas Nasional memiliki empat unsur, yaitu :
1.      Suku Bangsa : golongan social yang khusus yang bersifat askriftif (ada sejak lahir), yang sama coraknya dengan golongan umur dan jenis kelamin. Di Indonesia terdapat banyak sekali suku bangsa, kuran lebih 360 suku.
2.      Agama : bangsa indonessia dikenal sebagai bangsa yang agamis. Agama-agama yang berkembang di Indonesia antara lain agama Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Budha dan Kong Hu Cu. Agama Kong Hu Cu pada masa Orde Baru tidak diakui sebagai agama resmi Negara Indonesia namun sejak pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid, istilah agama resmi telah dihapuskan.
3.      Kebudayaan : merupakan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang berisikan perangkat-perangkat atau model-model pengetahuan yang secara kolektif digunakan oleh pendukung-pendukungnya untuk menafsirkan dan memahami lingkungan yang dihadapi dan digunakan sebagai pedoman untuk bertindak dalam bentuk kelakuan dan benda -benda kebudayaan.
4.      Bahasa: merupakan usur komunikasi yang dibentuk atas unsur-unsur bunyi ucapan manusia dan digunakan sebagai sarana berinteraksi antar manusia.
Menurut Syarbani dan Wahid dalam bukunya yang berjudul Membangun Karakter dan Kepribadian melalui Pendidikan Kewarganegaraan, keempat unsur Identitas Nasional tersebut diatas dapat dirumuskan kembali menjadi 3 bagian :
1.      Identitas Fundamental: berupa Pancasila yang menrupakan Falsafah Bangsa, Dasar Negara, dan Ideologi Negara.
2.      Indetitas Instrumental: berupa UUD 1945 dan Tata Perundangannya, Bahasa Indonesia, Lambang Negara, Bendera Negara, dan Lagu Kebangsaan.
3.      Indetitas Alamiah: meliputi Kepulauan (archipelago) dan Pluralisme dalam suku, bahasa, budaya dan kepercaraan (agama).

2.4         Parameter Identitas Nasional
Parameter identitas nasional adalah suatu ukuran atau patokan yang dapat digunakan untuk menyatakan sesuatu adalah menjadi cirri khas suatu bangsa. Sesuatu yang  diukur  adalah unsure suatu identitas seperti kebudayaan yang menyangkut norma, bahasa, adat istiadah dan teknologi, sesuatu yang alami atau cirri yang sudah terbentuk seperti geografis. Unsur-unsur pembentuk identitas nasional berdasarkan ukuran parameter sosiologis adalah suku bangsa, kebudayaan, dan bahasa maupun fisik seperti kondisi geografis.
Sesuatu yang terjadi dalam suatu masyarakat dan mencari ciri atau identitas nasional biasanya mempunyai indicator sebagi berikut :
1.     Identitas nasional menggambarkan pola perilaku yang terwujud melalui aktivitas masyarakat sehari-harinya. Identitas ini menyangkut adat istiadat, tata kelakuan, dan kebiasaan. Ramah tamah, hormat kepada orang tua, dan gotong royong merupakan salah satu identitas nasional yang bersumber dari adat-istiadat dan tata kelakuan.
2.     Lambang-lambang yang merupakan ciri dari bangsa dan secara simbolis menggambarkan tujuan dan fungsi bangsa. Lambang – lambang Negara ini biasanya dinyatakan dalam undang-undang seperti Garuda Pancasila, bendera, bahasa, dan lagu kebangsaan.
3.      Alat-alat perlengkapan yang dipergunakan untuk mencapai tujuan seperti bangunan, teknologi, dan peralatan manusia. Identitas yang berasal dari alat perlengkapan ini seperti bangunan yang merupakan tempat ibadah, peralatan manusia, dan teknologi.
4.      Tujuan yang ingin dicapai suatu bangsa. Identitas yang bersumber dari tujuan ini bersifat dinamis dan tidak tetap seperti budaya unggul, prestasi dalam bidang tertentu, seperti di Indonesia dikenal dengan bulu tangkis.

2.5         Struktur Pembentuk Identitas Nasional
Ada beberapa unsur pembentuk identitas nasional bangsa Indonesia, yaitu
1.    Wilayah Geografis
Wilayah geografi Indonesia secara historis adalah wilayah yang semula menjadi wilayah kekuasaan dua kerajaan yakni Sriwijaya dan Majapahit, meliputi seluruh wilayah nusantara sebagian thailand, Malaysia, Singapura, sampai ke Filipina. Ketika bangsa Indonesia menyatakan diri menjadi bangsa yang merdeka, bersatu berdaulat, secara politik para pendiri negara menetapkan bahwa wilayah geografi yang menjadi identitas negara Indonesia adalah seluruh wilayah nusantara yang meliputi seluruh bekas jajahan Belanda.

2.    Suku Bangsa
Identitas nasional dalam aspek suku bangsa adalah adanya suku bangsa yang majemuk (aneka ragam). Majemuk atau anekaragamnya suku bangsa dimaksud adalah terlihat dari jumlah suku bangsa lebih kurang 300 suku bangsa dengan bahasa dan dialek yang berbeda. Populasinya menurut data BPS tahun 2003 adalah berjumlah 210 juta jiwa. Dari jumlah tersebut diperkirakan separuhnya atau 50% adalah suku etnis jawa. Sisanya adalah suku bangsa yang mendiami wilayah Indonesia di luar Jawa, seperti; suku makassa-Bugis (3,68%), Batak (2,04%), Bali (1,88%), Aceh (1,4%), dan suku-suku lainnya. Sedangkan suku bangsa atau etnis tionghoa hanya berjumlah 2,8% tetapi menyebar ke seluruh wilayah bangsa Indonesia dan mayoritas mereka bermukim di perkotaan.
Suku bangsa sebagai unsur pembentuk identitas nasional dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu suku bangsa askriptif dan kelompok migran. Suku bangsa askriptif dan kelompok migran. Suku bangsa askriptif adalah suku bangsa yang sudah ada diwilayah geografi nusantara, sedangkan kelompok migran adalah mereka yang telah menyatakan diri menjadi warga negara dan setia terhadap pancasila sebagai pandangan hidup bangsa, ideologi dan dasar negara. Kelompok migran di Indonesia meliputi migran Asia (Tionghoa, Arab, dan India), migran dari Eropa (Belanda, Jerman, Itali), migran dari Amerika (kanada, Amerika serikat), migran dari Afrika (Mesir, Nigeria). Oleh karena itu, bangsa Indonesia terbentuk dari ras dan suku bangsa yang majemuk, sebagian besar termasuk suku bangsa askriptif. Secara keseluruhan, di Indonesia terdapat lebih kurang 300 suku bangsa dengah bahasa dan dialek yang berbeda
3.    Agama
Agama menjadi unsur pembentuk identitas nasional berdasarkan realitas bahwa bangsa Indonesia tergolong sebagai rakyat agamis, yang secara sadar bersama-sama membangun hubungan yang rukun antar umat seagama dan antar umat beragama. Bagi bangsa Indonesia, kemajemukan dalam beragama merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa yang wajib disyukuri dan dikelola secara wajar. Sebagai upaya mencegah resiko konflik antar umat beragama diantaranya  adalah saling mengakui secara positif  keberadaan agama dan para pemeluk serta saling menghormati prinsip satu sama lain
4.    Bahasa
Bahasa Indonesia yang sekarang digunakan sebagai bahasa pemersatu bangsa Indonesia berawal dari bahsa melayu. Dalam interaksi antar suku bangsa yang mendiami kepulauan nusantara, bahasa melayu telah menjadi bahsa penghubung (linguafranca) jauh sebelum kemerdekaan. Dalam fungsinya sebagai bahasa penghubung itulah bahasa melayu kemudian ditetapkan oleh para pemuda dari sabang sampai merauke sebagai bahasa persatuan dalam ikrar Sumpah Pemuda.
5.    Sejarah


Sejarah paham kelahiran nasionalisme :
a.       1908 Budi Oetomo berbasis sub kultur Jawa
b.      1911 Sarikat Dagang Islam kaum entrepeneur islam bersifat ekstrovert   dan politis
c.       1912. Muhammadiya dari subkultur Islam modernis bersifat introvert dan sosial
d.  1912. Indische Party Dari Sub Kultur Campuran, yang mencerminkan elemin politis nasionalisme non rasial dengan selogan “ Tempat Yang Memberi Nafkah Yang Menjadikan Indonesia Sebagai Tanah Airnya”
e.       1913. Indische Social Democratiche Vereniging Mengejawantahkan nasionalisme politik radikal dan berorientasi marxist.
f.       1915. Trikoro Dharmo sebagai emberio yong java
g.      1918 Yong Java
h.      1925. Manifisto Politik
i.        1926. Nahdatoel Oelama (Nu) Dari Sub Kultur Santri Dan Ulama serta pergerakan lain seperti Sub Ethnis Jong Ambon, Jong Sumatwera, Jong Selebes yang melahirkan pergerakan nasionalisme yang berjati diri Indonesia
j.        1928 . Soempah Pemoeda 28 Oktober 1928
k.      1931. Indonesia Muda

2.6         Kebudayaan dan Identitas Nasional
Kebudayaan adalah pengetahuan manusia sebagai makhluk social yang isinya adalah perangkat-perangkat atau model-model pengetahuan yang secara kolektif digunakan oleh pendukung-pendukungnya untuk menafsirkan dan memahami lingkungan yang dihadapi dan digunakan sebagi rujukan dan pedoman untuk bertindak (dalam bentuk kelakuan dan benda-benda kebudayaan) sesuai dengan lingkungan yang dihadapi.
Kebudayaan bangsa adalah kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budi daya rakyat Indonesia seluruhnya. Kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagai puncak kebudayaan di daerah-daerah di seluruh Indonesia, terhitung sebagai kebudayaan bangsa. Usaha kebudayaan harus menuju ke arah kemajuan adab, budaya dan persatuan, dengan tidak menolak bahan-bahan baru dari kebudayaan asing yang dapat memperkembangkan atau memperkaya kebudayaan bangsa sendiri, serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia. Sebagai komitmen nasional, dan secara kon stitusional  menjadi dasar dan arah pengembangan kebudayaan dan sekaligus juga bagi pengembangan identitas nasional.


2.7         Kebudayaan sebagai pembentuk identitas nasional
Kebudayaan menjadi salah satu unsur pembentuk identitas nasional karena realitas bahwa kebudayaan yang dipelihara dan berkembang didalam lingkungan setiap suku bangsa berisi nilai nilai dasar yang secara kolektif digunakan oleh para pendukungnya untuk menafsirkan dan memahami lingkungan serta digunakan sebagai pedoman berfikir, bersikap, dan bertindak sesuai dengan lingkungan yang diahapi.
Aspek kebudayaan yang menjadi unsur pembentuk identitas nasional meliputi 3 unsur, yaitu: akal budi, peradaban (civility) dan pengetahuan (knowledge)
1.      Akal Budi
Akal budi adalah sikap dan perilaku yang di    miliki oleh bangsa Indonesia dalam interaksinya antara sesama (horizontal) atau secara sebaliknya (vertikal).
2.      Peradaban
3.  Dapat dilihat dari beberapa aspek meliputi aspek ideologi (sila-sila dalam pancasila), politik (demokrasi langsung dalam pemilu langsung presiden dan wakil presiden serta kepala daerah tingkat I dan II kabupaten/kota, ekonomi (usaha kecil dan koperasi), dan sosial (semangat gotong royong adalah sikap ramah tamah, murah senyum, setia kawan).
4.      Ilmu Pengetahuan
Pengetahuan yang menjadi unsur pembentuk identitas nasional meliputi:
a.       Prestasi anak bangsa dalam bidag olahraga bulutngkis sedunia,
b.      Karya anak bangsa dalam bidang teknologi pesawat terbang,
c.       Karya anak bangsa dalam bidang teknologi kapal laut,
d.      Prestasi Anak Bangsa dalam menjuarai lomba olimpiade Fisika dan Kimia.
Kebudayaan yang berkembang di Indonesia mestinya selaras dengan nilai-nilai Identitas Nasional antara lain:
1.  Berdasar atas nilai-nilai keTuhanan, kemanusiaan, persatuan, permusyawaratan, dan keadilan (Pancasila)
2.      Menuju ke arah kemajuan adab, budaya dan persatuan.
3.    Tidak menolak bahan-bahan baru dari kebudayaan asing yang dapat memperkembangkan atau memperkaya kebudayaan bangsa.
4.      Mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia.


2.8         Keterkaitan Globalisasi terhadap Identitas Nasional
Era Globalisasi merupakan era yang penuh dengan kemajuan dan persaingan, sedangkan Identitas Nasional sebuah bangsa merupakan hal yang sangat diperlukan untuk memperkenalkan sebuah bangsa atau Negara dimata dunia. Dengan adanya Globalisasi, identitas sebuah bangsa dan Negara dapat mudah dikenalkan dimata internasional atau juga identitas tersebut mudah tenggelam karena terpengaruh oleh bangsa dan Negara lain. Perlu kita sadari, bangsa Indonesia yang kita cintai ini sedang mengalami krisis identitas nasional yang sangat membahayakan bagi nilai – nilai dasar Identitas bangsa Indonesia itu sendiri. Letak Negara Indonesia yang sangat setrategis merupakan hal yang sangat mempengaruhi terjaga atau tidak kelangsungan Identitas bangsa Indonesia. Globalisasi yang terus berkembang pesat membuat nilai-nilai budaya bangsa Indonesia mulai terkikis oleh budaya-budaya barat yang kurang sesuai dengan budaya asli bangsa Indonesia seperti halnya budaya berpakaian. Kebaya dan batik yang merupakan salah satu identitas bangsa Indonesia yang berupa pakaian, kini mulai hilang dari kehidupan bangsa Indonesia karena tergantikan oleh pakaian yang bersifat kebarat - baratan. Tidak hanya itu saja, masyarakat Indonesia yang dulunya terkenal sebagai orang – orang yang ramah, kini mulai terpengaruh terhadap era globalisai yang memiliki sifat “persaingan” yang sangat tinggi yang menyebabkan kesenjangan sosial di masyarakt semakin meningkat.

2.9         Pancasila Sebagai Pemberdayaan Identitas Nasional
Suatu bangsa harus memiliki identitas nasional dalam pergaulan internasional. Tanpa national identity, maka bangsa tersebut akan terombang-ambing mengikuti ke mana angin membawa. Dalam ulang tahunnya yang ke-62, bangsa Indonesia dihadapkan pada pentingnya menghidupkan kembali identitas nasional secara nyata dan operatif.Identitas nasional kita terdiri dari empat elemen yang biasa disebut sebagai konsensus nasional. Konsensus dimaksud adalah Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika.
Revitalisasi Pancasila harus dikembalikan pada eksistensi Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara. Karena ideologi adalah belief system, pedoman hidup dan rumusan cita-cita atau nilai-nilai, Pancasila tidak perlu direduksi menjadi slogan sehingga seolah tampak nyata dan personalistik. Slogan seperti “Membela Pancasila Sampai Mati” atau“ Dengan Pancasila Kita Tegakkan Keadilan” menjadikan Pancasila seolah dikepung ancaman dramatis atau lebih buruk lagi, hanya dianggap sebatas instrument tujuan. Akibatnya, kekecewaan bisa mudah mencuat jika slogan-slogan itu tidak menjadi pantulan realitas kehidupan masyarakat.
Karena itu, Pancasila harus dilihat sebagai ideologi, sebagai cita-cita. Maka secara otomatis akan tertanam pengertian di alam bawah sadar rakyat, pencapaian cita- cita, seperti kehidupan rakyat yang adil dan makmur, misalnya, harus dilakukan bertahap. Dengan demikian, kita lebih leluasa
untuk merencanakan aneka tindakan guna mencapai cita-cita itu.
Selain perlunya penegasan bahwa Pancasila adalah cita-cita, hal penting lain  yang dilakukan untuk merevitalisasi Pancasila dalam tataran ide adalah mencari maskot. Meski dalam hal ini ada pandangan berbeda karena dengan memeras Pancasila berarti menggali kubur Pancasila itu sendiri, namun dari sisi strategi kebudayaan adalah tidak salah jika kita mengikuti alur pikir Soekarno, jika perlu Pancasila diperas menjadi ekasila, Gotong Royong. Mungkin inilah maskot yang harus dijadikan dasar strategi kebudayaan guna penerapan Pancasila. Pendeknya, ketika orang enggan menyebut dan membicarakan Pancasila, Gotong Royong dapat dijadikan maskot dalam rangka revitalisasi Pancasila.
Mencari maskot. Meski dalam hal ini ada pandangan berbeda karena dengan memeras Pancasila berarti menggali kubur Pancasila itu sendiri, namun dari sisi strategi kebudayaan adalah tidak salah jika kita mengikuti alur pikir Soekarno, jika perlu Pancasila diperas menjadi ekasila, Gotong Royong. Mungkin inilah maskot yang harus dijadikan dasar strategi kebudayaan guna penerapan Pancasila. Pendeknya, ketika orang enggan menyebut dan membicarakan Pancasila, Gotong Royong dapat dijadikan maskot dalam rangka revitalisasi Pancasila.



 BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Dalam kesempatan kali ini penyusun ingin menegaskan bahwa diera Globalisasi seperti sekarang ini Identitas Nasional merupakan hal yang harus diperhatikan, karena Identitas Nasional merupaka hal yang membuat bertahan atau tidaknya ciri khas dan karakteristik suatu bangsa yang seharusnya menjadi kebanggan bangsa itu sendiri karena, Identita Nasional merupakan salah satu senjata untuk bersaing kearah yang lebih positif diera Globalisasi ini.

Source : http://takiyaazkah.blogspot.com/2012/11/kebudayaan-sebagai-pembentuk-identitas.html

Kamis, 07 Mei 2015

Artikel Unik dan Menarik Tentang Kebudayaan Indonesia

Artikel unik dan menarik tentang kebudayaan Indonesia - Zamrud Khatulistiwa, sebuah julukan untuk suatu wilayah bernama Indonesia. Sebuah tempat di Asia Tenggara dimana membentang hamparan alam hijau nan permai, birunya laut yang luas, dengan berbagai-jenis hayati yang akan membuat siapa saja terkesima. Tanah yang subur dengan berbagai sumber daya alam utama yang dari manfaatnya hampir semua bangsa di dunia ini membutuhkan. Hal itu pula yang mengilhami beberapa negara ingin menguasainya dengan cara menjajah. Portugis, Belanda serta Jepang adalah sederet nama yang sempat mencicipi lezatnya rempah-rempah dari negeri kepulauan ini, meski masing-masing akhirnya gagal dan tumbang di tengah jalan. Semua itu tidak lepas dari kegigihan rakyat pribumi yang dengan semangat kebersamaan kala itu berjuang tanpa mengenal lelah.
Atas dasar kehormatan bangsa mereka telah berkorban harta benda, bahkan rela menyabung nyawa demi kehormatan bumi pertiwi. Sudah selayaknya kita memberi penghormatan yang tinggi atas jasa-jasa mereka. Karenanya kita bisa tetap ada untuk menghirup udara seraya menikmati kehidupan yang bebas dari cengkeraman bangsa-bangsa kolonial tersebut. Sudah menjadi kewajiban kita sebagai pewaris kemerdekaan untuk kemudian mengisinya dengan hal-hal positif. Pembangunan di segala bidang merupakan tugas utama yang harus dituntaskan. Nusantara ini memiliki sumber daya manusia dengan tingkat intelektualitas yang tinggi, sejajar dengan bengsa-bangsa lain di dunia. Beragam suku bangsa, bahasa dan budaya tersebut menjadi modal sangat berharga yang kami sebutkan dalam artikel unik menarik tentang kebudayaan Indonesia ini untuk dapat kita resapi kemudian mengambil manfaatnya.

Memang dalam kenyataannya kerap terjadi gesekan-gesekan di tingkat bawah (akar rumput), semua itu merupakan akibat dari proses interaksi serta akulturasi. Adalah wajar mengingat begitu-banyaknya suku bangsa yang ada di tanah air kita ini, semua tumpah-ruah jadi satu menjalani hidup bersama dengan masing-masing perbedaan. Semua gesekan yang terjadi akan bisa mendewasakan setiap insan untuk saling menerima perbedaan, satu sama lain. Jangan sampai justru menjadi penghalang atas rasa persatuan dan kesatuan yang telah lama terbangun. Semua pihak patut menahan diri saat ada permasalahan muncul, kita kelola secara adil dan bijak dengan mengedepankan musyawarah untuk mencapai mufakat. Melalui topik artikel unik dan menarik tentang kebudayaan Indonesia ini kami mencoba menyampaikan pesan akan pentingnya arti sebuah kebersamaan.

Kebersamaan yang terbentuk dari rasa senasib-sepenanggungan. Rasa yang tak akan lekang oleh perjalanan waktu. Artikel unik menarik tentang kebudayaan Indonesia ini terbit sebagai bentuk keprihatinan kami terhadap meredupnya nilai-nilai kebudayaan yang telah diakui kemasyhurannya oleh masyarakat dunia. Sudah sejak dulu kiranya bangsa kita dikenal sebagai bangsa yang memiliki peradaban tinggi. Kebudayaan yang dimaksud disini tidak sebatas pada rutinitas seremonial tertentu akan-tetapi lebih jauh lagi ke tingkah-laku kehidupan sehari-hari. Kebudayaan Jawa yang terkenal Adi Luhung adalah salah-satu contohnya. Seperti suku-suku lainnya di Indonesia yang memiliki ciri khas, Jawa merupakan salah-satu suku bangsa yang menawarkan ajaran-ajaran luhur tentang tata kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Di tempat lain dapat kita temukan suku Sunda, Dayak, Asmat dan masih banyak lagi yang masing-masing mempunyai keunikan tersendiri. Untuk melengkapi isi artikel, berikut ini adalah produk-produk budaya Indonesia yang telah mendunia.




Kebudayaan Indonesia yang Terkenal di Dunia

1. Wayang Kulit
Merupakan budaya Indonesia yang sudah sangat populer baik di dalam negeri ataupun mancanegara. Bahkan, kini tercatat beberapa warga asing telah belajar dan mahir sebagai Dalang, Sinden serta Waranggono (penabuh gamelan).

2. Seni Batik
Batik adalah bagian dari seni lukis yang awalnya diaplikasikan pada kain untuk pakaian maupun asesoris lainnya. Pada 2 Oktober 2009 silam UNESCO mencatat seni batik merupakan warisan budaya milik Indonesia.

3. Angklung
UNESCO juga telah mengakui bahwa Angklung adalah bagian dari warisan kebudayaan kita. Budaya seni musik ini memanfaatkan bambu sebagai bahan utama instrumen musik.

4. Keris Indonesia
Keris merupakan senjata tradisional Indonesia yang diyakini mengandung kekuatan Supranatural. Raja-raja di nusantara menjadikan keris menjadi senjata pusaka. Keris telah digunakan sejak abad ke-9 dibuat dengan logam dan gagangnya dibuat dari tulang, tanduk atau kayu.


Pada 25 November 2005, United Nation Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO) menetapkan Keris Indonesia sebagai karya agung warisan kemanusiaan milik seluruh bangsa di dunia. Dunia telah mengakui keberadaan Keris Indonesia, sekaligus mendapat penghargaan dunia. 

5. Upacara Tabuik Sumatera Barat
Berasal dari kata 'tabut', dari bahasa Arab yang berarti mengarak, upacara Tabuik merupakan sebuah tradisi masyarakat di pantai barat, Sumatera Barat, yang diselenggarakan secara turun menurun. Upacara ini digelar di hari Asura yang jatuh pada tanggal 10 Muharram, dalam kalender Islam.
Konon, Tabuik dibawa oleh penganut Syiah dari timur tengah ke Pariaman, sebagai peringatan perang Karbala. Upacara ini juga sebagai simbol dan bentuk ekspresi rasa duka yang mendalam dan rasa hormat umat Islam di Pariaman terhadap cucu Nabi Muhammad SAW itu. Karena kemeriahan dan keunikan dalam setiap pagelarannya, Pemda setempat pun kemudian memasukkan upacara Tabuik dalam agenda wisata Sumatera Barat dan digelar setiap tahun.
Dua minggu menjelang pelaksanaan upacara Tabuik, warga Pariaman sudah sibuk melakukan berbagai persiapan. Mereka membuat serta aneka penganan, kue-kue khas dan Tabuik. Dalam masa ini, ada pula warga yang menjalankan ritual khusus, yakni puasa.
Selain sebagai nama upacara, Tabuik juga disematkan untuk nama benda yang menjadi komponen penting dalam ritual ini. Tabuik berjumlah dua buah dan terbuat dari bambu serta kayu. Bentuknya berupa binatang berbadan kuda, berkepala manusia, yang tegap dan bersayap. Oleh umatIslam, binatang ini disebut Buraq dan dianggap sebagai binatang gaib. Di punggung Tabuik, dibuat sebuah tonggak setinggi sekitar 15 m. Tabuik kemudian dihiasi dengan warna merah dan warna lainnya dan akan di arak nantinya.


6. LAGU RASA SAYANGE.

Rasa Sayange.

Reffrain : Rasa sayange... rasa sayang sayange...Eeee lihat dari jauh rasa sayang sayange

Bait: Mana kancil akan dikejar, kedalam pasar cobalah cari...Masih kecil rajin belajar, sudah besar senanglah diriSi Amat mengaji tamat, mengaji Qur'an di waktu fajar...Biar lambat asal selamat, tak kan lari gunung dikejarKalau ada sumur di ladang, boleh kita menumpang mandi...Kalau ada umurku panjang, boleh kita berjumpa lagi
 Pemerintah Malaysia akhirnya menyerah soal polemik lagu Rasa Sayange. Menteri Kebudayaan, Kesenian, dan Warisan Malaysia Rais Yatim telah bertemu dengan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik. Dalam pertemuan itu, MALAYSIA MENGAKUI BAHWA LAGU RASA SAYANGE ADALAH MILIK INDONESIA. Ketua Umum DPP Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu, dan Penata Musik Rekaman Indonesia (PAPPRI) Dharma Oratmangun mengatakan, dalam kunjungan ke Malaysia, lahir kesepahaman antara Jero Wacik dan Rais Yatim. "Persoalan lagu Rasa Sayange selesai. Secara de facto, Malaysia mengakui itu milik Indonesia," kata Dharma pada tanggal 12 November 2007.
7. rumah joglo dari jawa
Joglo adalah rumah adat masyarakat Jawa. Bagian-bagian joglo yaitu :
pendapa.
pringgitan.
dalem.
sentong.
gandok tengen.
gandok kiwo.
Bagian pendapa adalah bagian paling depan Joglo yang mempunyai ruangan luas tanpa sekat-sekat, biasanya digunakan sebagai tempat pertemuan untuk acara besar bagi penghuninya. Seperti acara pagelaran wayang kulit, tari, gamelan dan yang lain. Pada waktu ada acara syukuran biasanya sebagai tempat tamu besar. Pendopo biasanya terdapat soko guru, soko pengerek, dan tumpang sari.
Bagian Pringgitan adalah bagian penghubung antara pendopo dan rumah dalem. Bagian ini dengan pendopo biasanya di batasi dengan seketsel dan dengan dalem dibatasi dengan gebyok. Fungsi bagian pringgitan biasanya sebagai ruang tamu.
Bagian Dalem adalah bagian tempat bersantai keluarga. Bagian ruangan yang bersifat lebih privasi.

Jenis Joglo
Joglo Limasan Lawakan (atau “Joglo Lawakan”).
Joglo Sinom
Joglo Jompongan
Joglo Pangrawit
Joglo Mangkurat
Joglo Hageng
Joglo Semar Tinandhu
Joglo Kudus
Joglo Jepara
Joglo Pati
Penyebaran di Pulau Jawa, karena kedekatan budayanya bangunan ini juga banyak ditemukan di Pulau Madura dan Pulau Bali.








Seni Tari dari Indonesia yang Mendunia

1. Tari Bedhaya Sang Amurwabhumi
Tarian yang menggambarkan tentang cerita asmara dan kepemimpinan yang diciptakan oleh Sultan HB X untuk menghormati serta mengenang ayah beliau, Sri Sultan HB IX.

2. Tari Saman
Tarian Aceh ini dilakukan secara berjamaah dengan kekompakannya yang luar biasa. Masing-masing penari mampu menggerakkan tubuhnya secara bersamaan selaras dengan suara musik yang dinamis.


3. Tari Ratéb Meuseukat
Masih dari bumi Serambi Mekah, tarian Ratéb Meuseukat menampilkan barisan para penari yang bersila di lantai. Kebudayaan Aceh ini populer berkat kecepatan personilnya serta kekompakan gerak tubuh sambil menyanyi.


4. Tari Reog Ponorogo
Dari namanya saja kita pasti akan tahu daerah asal kesenian ini. Tarian Reog Ponorogo lahir dan mulai populer di Jawa Timur dengan tokoh berupa Warok serta Gemblak yang selalu ada di setiap pertunjukannya. Tari-tari identik dengan nuansa mistik ini kerap mempertontonkan adegan ‘diluar nalar’ yang mampu membuat decak kagum para penikmatnya. Hal itu pula yang membuat Reog Ponorogo bisa mendunia.

5. Tari Pendet
Tarian Bali ini menggambarkan sambutan atas turunnya dewata ke dunia. Tari Pendet sering juga dipertontonkan untuk menyambut para wisatawan yang berkunjung ke Bali.

6. Tari Kecak
Tari-tari yang semua personilnya para pria ini merupakan kesenian khas dari Bali. Penari yang berjumlah banyak tersebut akan berbaris secara melingkar disertai sebuah irama yang keluar dari masing-masing penarinya, melafalkan kata ‘cak’ berulang-ulang sembari mengangkat kedua tangan mereka.



7. Tari Klasik Keraton Surakarta
Tarian ini merupakan manifest dari tradisi di lingkungan kraton Surakarta. Semua unsur mulai dari gerakan tubuh, kostum serta musik mempunyai aturan tersendiri. Para penonton akan disuguhi seni pentas yang anggun, rapi serta penuh makna.


8. Tari Bedhaya Sang Amurwabhumi
Tarian yang menggambarkan tentang cerita asmara dan kepemimpinan yang diciptakan oleh Sultan HB X untuk menghormati serta mengenang ayah beliau, Sri Sultan HB IX.

Tari Wali
Merupakan tarian sakral, dipentaskan di halaman bagian dalam pura. Jenisnya adalah:
• Rejang, tarian yang ditampilkan oleh wanita secara berkelompok di halaman pura pada saat berlangsungnya upacara.Tari rejang memiliki gerakan yang sederhana dan lemah gemulai.
• Baris, jenis tarian pria, ditarikan dengan gerakan yang maskulin. Berasal dari kata bebaris yang bermakna prajurit, tarian ini dibawakan secara berkelompok, berisi 8 sampai 40 penari.
• Pendet, adalah tarian pembuka upacara di pura. Penari yang terdiri dari wanita dewasa menari sambil membawa perlengkapan sesajen.Gerakan Tari Pendet lebih dinamis dibanding Tari Rejang. Kini, Pendet telah ditarikan untuk hiburan, terutama sebagai tari penyambutan.
• Sanghyang Dedari adalah tari yang memasukkan unsur-unsur kerasukan guna menghibur dewa-dewi, meminta berkat dan menolak bala.
• Barong adalah seni tari yang menceritakan pertarungan antara kebajikan dan kejahatan. Tokoh utama adalah barong, hewan mistik yang diperankan dua penari pria, seorang memainkan kepala dan kaki depan, seorang lagi jadi kaki belakang dan ekor.

Demikian tadi beberapa contoh seni hasil dari kebudayaan nusantara kita. Beragam budaya unik dan menarik Indonesia tersebut semakin hari makin terancam keberadaannya. Selain gempuran budaya barat yang tak kenal ampun merasuk ke semua sendi kehidupan kita, para pemuda-pemudi Indonesia sendiri bersikap acuh tak acuh dan terkesan lebih bangga bila ‘memakai’ produk-produk luar negeri. Dari trend fashion, tatanan rambut, makanan, bahkan pergaulan bebas juga ikut mereka adopsi dari luar tanpa disaring terlebih dahulu. Fenomena Demam Korea yang akhir-akhir ini menjalar cukuplah menjadi bukti akan lemahnya kepribadian serta karakter remaja kita. Peran teknologi informasi sangat terasa di sini, kemajuan teknologi yang menawarkan kemudahan akses berita membawa dampak yang luar biasa. Usia remaja menjadi saat-saat dimana proses pencarian jati-diri sedang berlangsung, rasa penasaran serta keingintahuan sangat mendominasi pikiran. Orang-tua menjadi pihak paling penting. Mereka harus berdiri di garda terdepan dalam membimbing, mengarahkan serta menangkis semua ideologi jahat yang dapat menyusupi para remaja kita.








Sumber :

Tugas Pengantar Komputasi Modern (Softskill)

Nama Dosen : Lely Prananingrum Nama Kelompok :     Bima Prasetya Adi Pratama (52414176)     Dede Kusuma (52414614)     M. Gust...